Jakarta – Awal Juni lalu pemerintah Malaysia melarang ekspor ayam. Kebijakan ini demi mengamankan pasokan daging ayam di dalam negeri dan untuk mengendalikan lonjakan harga

Kini, mengutip Reuters, Malaysia justru banjir pasokan ayam akibat kebijakan yang diambil dua bulan lalu.

Sebelumnya Malaysia merupakan pemasok utama untuk Singapura dan Thailand. Menurut Menteri Pertanian dan Industri Makanan Malaysia Ronald Kiandee pemerintah terus memantau perkembangan pasokan ayam.

Pemerintah Malaysia juga mengkaji bisa kembali melakukan ekspor jika pasokan sudah mencukupi. “Saat ini kami mampu memproduksi 100% di dalam negeri. Kami sebenarnya memiliki kapasitas untuk melakukan ekspor lagi,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Selasa (2/8/2022).

Ronald menyebutkan akibat pasokan yang mulai normal dan berlebih. Harga ayam di Malaysia mulai turun dan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
-Advertisement-

Sebelumnya diberitakan Malaysia melarang ekspor ayam ketika negara-negara di seluruh dunia sedang bergulat dengan melonjaknya harga pangan yang sebagian besar didorong oleh perang Rusia-Ukraina. Ukraina adalah pengekspor utama jagung dan biji-bijian yang merupakan komponen utama pakan ayam.

Selain larangan ekspor, Malaysia juga menghapus izin impor ayam dan makanan lainnya untuk meningkatkan pasokan makanan dan menekan harga. Ini sebelumnya telah membatasi harga ayam dan mengalokasikan subsidi untuk petani yang tertekan oleh kenaikan biaya pakan ayam, sebagian disebabkan oleh melemahnya mata uang Malaysia.

Larangan ekspor ayam tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di Singapura, tetapi juga mengganggu peternak unggas kecil Malaysia yang memasok ke Singapura untuk membantu menjaga operasi mereka tetap berjalan.

Sumber : detik.com